Troubleshooting Lapisan Fisik Jaringan LAN – XII TKJ
1. Model OSI (Open System Interconnection)
- Physical layer : Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan.
- Data-link layer : Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame.
- Network layer : Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
- Transport layer : Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
- Session layer : Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan.
- Presentation Layer : Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
- Aplication Layer : Lapisan ke-7 ini berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
2. Lapisan Fisik
- Repeater (satelit) memiliki tugas sebagai penerima sinyal dan mengirimkannya kembali k receiver.
- Multiplexer merupakan media untuk menjalankan multipleks yaitu menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirim secara bersamaan dalam suatu kanal tranmisi.
- Osiloskop adalah sebuah alat untuk menampilkan bentuk gelombang atau sinyal pada sebuah monitor.
- Hubs berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan.
- Amplifier adalah perangkat yang berfungsi sebagai penguat sinyal.
- Jaringan telepon modem – V.92
- IRDA Physical Layer
- USB Physical Layer
- EIA RS-232, EIA-242, EIA-422, RS-449, RS-485
- Ethernet Physical layer termasuk 10BASE-T, 10Base5, 100BASE-FX, 100BASE-T,
- 1000BASE-T, 1000BASE-SX dan varietas lainnya
- Varietas 802.11 Wi-Fi physical layer
- DSL
- ISDN
3. Pendokumentasian Jaringan
- Membuat network documentation policy.
- Membuat diagram topologi jaringan.
- Dokumentasi nama server, aturan dan alamat IP.
- Membuat change log untuk masing-masing server.
- Dokumentasi versi dari software dan juga bukti keaslian software
- Dokumentasi komponen hardware.
- Dokumentasi active directory.
- Dokumentasi backup procedure.
- Memberi label.
- Evaluasi dokumentasi jaringan.
4. Identifikasi Masalah dengan Lapisan Fisik
- Kegagalan pembuatan kabel.
- Kerusakan kabel dan konektor.
- Perangkat jaringan rusak atau error.
- Masalah jaringan karena kegagalan system.
- Menentukan alat-alat sesuai spesifikasinya.
- Menspesifikasikan kebutuhan media.
- Menentukan karakteristik dari media.
5. Standard Pengkabelan EIA (Electronic Industries Alliance) 568
6. Pengujian Kabel Pada Jaringan
- Perhatikan lampu indikator NIC nya. kalau warna hijau maka jaringan sudah oke.
- Perhatikan lampu indikator di hub atau switch apabila menyala maka jaringan sudah jalan.
- Teslah kabel jaringan dengan tester, apabila warna-warnanya aktif dan berturut-turut maka kabel jaringan oke…
Secara software :
- Find computer pada neighbourhood indikasi bola telah terhubung adalah akan ditemukan komputer name yang sesuai dengan pencarian jika computare namenya benar.
- Double klik pada ikon neighbour akan muncul komputer name,selain computer name milik kita sendiri
- Windows explorer pada drive network neighbour hood akan muncul computer name selain milik kita sendiri.
- Ping IP addres komputer lain, maka akan mendapat balasan pengiriman data dari komputer yang kita hubungi sedang aktif dan dalam sistem jaringan yang sama dengan kita contoh. (Kurniawan, 2010)